Selasa, 26 Juli 2016

Chikungunya, Penyakit oleh Virus yang Tak Kunjung Sirna

  • Chikungunya berasal dari istilah yang berarti “penyakit yang membuat sendi-sendi terlipat”.
  • Virus Chikungunya (CHIKV) pertama kali diisolasi dari darah seorang penderita demam di Tanzania pada tahun 1953. Pada tahun 1958, CHIKV diisolasi dari beberapa pasien di Bangkok, Thailand.
  • Di Afrika, CHIKV bersirkulasi dalam siklus enzootik yang melibatkan nyamuk hutan dan primata selain manusia. Di Asia, CHIKV terutama bersirkulasi di daerah perkotaan di antara nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus dan manusia.
  • Telah dikenal tiga genotip virus Chikungunya (CHIKV), yaitu West African, East/Central/South African (ECSA), dan Asian.
  • Patogenesis infeksi Chikungunya belum dipahami dengan baik dan masih dalam penelitian intensif.
  • Manifestasi klinis: demam tiba-tiba, nyeri sendi hebat (dapat menetap selama berminggu-minggu hingga bertahun-tahun). Atralgia atau nyeri sendi biasanya simetris dan terutama menyerang sendi perifer, mencakup pergelangan tangan, pergelangan kaki, lutut, dan sendi-sendi kecil di tangan. Bisa juga ditemukan tanda dan gejala lain berupa artritis (dengan sendi yang membengkak dan disertai nyeri tekan), tenosinovitis, ruam kulit, dan mialgia (terutama di punggung bawah dan otot tungkai bawah. Sebagai tambahan, manifestasi neurologis dan kardiak berat dan, pada beberapa kasus, kematian telah dikaitkan dengan infeksi CHIKV. Luaran yang lebih parah tersebut sering terjadi pada neonatus, pasien lansia yang berusia lebih dari 65 tahun, dan pada penderita kondisi medis lain. Penularan CHIKV dari ibu ke bayi saat proses persalinan menghasilkan tingkat morbiditas yang tinggi.
  • Vaksin untuk virus Chikungunya masih dalam pengembangan.


Sumber:
Judul: Reemergence of Chikungunya Virus
Penulis: Thomas E. Morrison
Jurnal: Journal of Virology, 88(20):11644–11647
Tahun terbit: 2014
@dokteryoseph #banyakbaca [20141007]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar